Imunisasi merupakan hal mutlak yang perlu diberikan pada
bayi
Anda. Imunisasi adalah sarana untuk mencegah penyakit
berbahaya, yang dapat menimbulkan kematian pada bayi.
Banyak penyakit menular yang bisa menyebabkan gangguan
serius
pada perkembangan fisik dan mental anak. Imunisasi bisa
melindungi anak-anak dari penyakit melalui vaksinasi yang
bisa
berupa suntikan atau melalui mulut. Namun, banyak ibu yang
belum
paham mengenai imunisasi apa saja yang harus diberikan
kepada
bayi berusia di bawah 1 tahun. Jangan panik jika anak
malah
demam setelah menerima imunisasi! Hal itu adalah reaksi
yang
wajar. Untuk mengatasi demamnya, Anda bisa memberikan obat
kepada mereka. Tapi, konsultasikan dulu obat penurun demam
yang tepat dengan dokter anak Anda.
Berikut adalah imunisasi yang harus diberikan pada bayi
Anda:
Saat Bayi Baru Lahir
Imunisasi yang diberikan pada bayi yang baru lahir adalah
imuniasai
BCG dan Hepatitis B (Dosis I). Imunisasi BCG adalah
imunisasi
yang berguna untuk mencegah anak dari komplikasi akibat
serangan tuberculosis (TBC). Penyakit TBC umumnya
menyerang
paru-paru, tapi bisa juga menyerang tulang, ginjal, usus,
dan otak.
Sedangkan imunisasi Hepatitis B adalah untuk mencegah bayi
dari
penyakit infeksi pada hati. Penyakit ini umumnya tidak
disertai
gejala, namun bisa menyebabkan kegagalan fungsi hati atau
kanker
hati. Imunisasi Hepatitis B perlu diberikan pada bayi
sedini mungkin.
Imunisasi Hepatitis B harus diberikan 3 kali pada bayi
dalam jangka
waktu yang berbeda.
Usia 1 bulan
Pada usia 1 bulan, bayi perlu kembali memperoleh imunisasi
Hepatitis B (Dosis II)
Usia 2 Bulan
Pada usia 2 bulan, bayi perlu diberi imunisasi DPT dan
Polio (Dosis
I). Imunisasi DPT ini penting karena bisa mencegah 3
penyakit
sekaligus pada bayi. Pertama adalah penyakit Diphteri.
Penyakit ini
berawal dari infeksi hati yang bisa menyebar ke
tenggorokan, dan
1
bisa menyumbat pernafasan dan menyebabkan kerusakan
jantung.
Kedua adalah penyakit batuk rejan atau pertusis. Batuk
rejan adalah
batuk yang berkepanjangan yang dilanjutkan dengan
munculnya
bunyi saat bernafas. Batuk ini bisa menyebabkan infeksi
paru-paru
dan otak. Penyakit ketiga yang bisa dicegah dengan
imunisasi DPT
adalah tetanus. Tetanus adalah penyakit yang bisa
menyebabkan
kaku pada otot, antara lain otot pernafasan dan otot
menelan.
Penyakit ini termasuk sering menimbulkan kematian.
Sedangkan imunisasi Polio akan mencegah bayi terkena
penyakit
polimeilitis atau dikenal dengan penyakit polio. Penyakit
ini
menyerang sistem saraf, terutama otak dan sumsum tulang
belakang. Penyakit ini dapat menimbulkan kelumpuhan atau
kematian.
Usia 3 Bulan
Pada usia ini, bayi kembali mendapatkan imunisasi DPT dan
Polio
(Dosis II)
Usia 4 Bulan
Sama seperti saat usia 3 bulan, memasuki usia 4 bulan,
bayi
kembali harus mendapatkan imunisasi DPT dan Polio (Dosis
III)
Usia 5 Bulan
Pada usia 5 bulan, bayi hanya akan mendapatkan imunisasi
Polio
(Dosis IV)
Usia 6 Bulan
Pada usia 6 bulan, bayi harus kembali mendapatkan
imunisasi
Hepatitis B (Dosis III)
Usia 9 Bulan
Usia 9 bulan adalah usia dimana bayi biasanya mulai
belajar berdiri
sendiri. Usia 9 bulan juga merupakan waktu dimana bayi
harus
mendapatkan imunisasi campak. Penyakit campak sering
dianggap
sebagai penyakit yang biasa terjadi pada anak. Padahal,
penyakit ini
bisa menimbulkan kematian pada bayi. Penyakit ini biasanya
diawali
dengan demam tinggi dan ruam pada kulit. Dapat menyebabkan
infeksi paru-paru, tuli, dan kerusakan jaringan otak, yang
menyebabkan cacat bahkan kematian. Suntikan campak dapat
diberikan dalam satu suntikan bersama-sama dengan
imunisasi
penyakit gondong dan campak Jerman (rubella), apabila anak
berusia lebih dari 1 tahun.
Selain imunisasi yang diberikan pada bayi berusia di bawah
1 tahun,
masih ada imunisasi lain yang perlu diberikan pada bayi di
atas 1
tahun. Imunisasi itu adalah imunisasi MMR, yang bisa
diberikan
pada anak berusia 15 bulan. Imunisasi MMR adalah imunisasi
yang
berguna untuk mencegah penyakit gondong. Penyakit ini
terutama
menyerang kelenjar ludah namun dapat meluas sampai ke
otak,
telinga-menyebabkan hilangnya pendengaran.
Vaksin Kombinasi
Selain vaksinasi seperti yang telah disebutkan di atas,
kini ada juga
yang disebut dengan vaksin kombinasi. Bagi Anda yang sibuk
bekerja, kini ada vaksinasi yang bisa diberikan dalam satu
kali
suntikan, yaitu DpaT dan Hib. Ini akan membuat Anda tidak
perlu
repot bolak-balik pergi ke puskesmas atau rumah sakit
untuk
memberi imunisasi. Apalagi dengan jadwal pemberian
imunisasi
yang berbeda, bukan tidak mungkin Anda lupa akan jadwal
itu.
Saat ini vaksin DpaT dan Hib ini sudah dikemas dalam satu
kemasan sehingga lebih memudahkan bagi dokter untuk
menggunakannya dan juga lebih efisien bagi orangtua, dan
telah
mendapatkan izin dari BPOM sejak Juli 2003 lalu. Vaksin
kombinasi
ini telah melalui serangkaian riset selama lebih dari 30
tahun hingga
terbukti aman digunakan untuk bayi. Suatu vaksin dikatakan
aman
setelah melalui proses penelitian yang panjang.
DpaT merupakan vaksin generasi terbaru dari DPT yang mampu
meminimalkan efek samping berupa bengkak, kemerahan dan
nyeri
di sekitar bekas suntikan. Vaksin ini dapat menangkal
penyakit
Difteri, Pertusis atau Batuk Rejan, Tetanus dan
Meningitis.
Mengenai jadwal yang tepat untuk memberikan jenis vaksin
kombinasi ini, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter
anak
Anda. (***/Iin)
PENGGUNAAN KAPSUL VITAMIN A DOSIS TINGGI SECARA
AMAN
PENDAHULUAN
Suplementasi Vitamin A dosis tinggi (200.000 SI atau lebih
rendah)
yang dilakukan secara berkala kepada anak, dimaksudkan
untuk
menghimpun cadangan Vitamin A delam hati, agar tidak
terjadi
kekurangan vitamin A dan akibat buruk yang ditimbulkannya,
seperti
xeroptalmia, kebutaan dan kematian.
Cadangan vitamin A dalam hati ini dapat digunakan
sewaktu-waktu
bila diperlukan.
Pemberian kapsul vitamin A 200.000 SI kepada anak usia 1-5
tahun
dapat emberi perlindungan selama 6 bulan, tergantung
berapa
banyak vitamin A dari makanan sehari-hari dikonsumsi oleh
anak
dan penggunaannya dalam tubuh.
TANYA JAWAB TENTANG HIPERVITAMINOSIS VITAMIN A
1.a. Apakah kapsul vitamin A 200.000 SI berbahaya bila
diberikan kepada anak umur 1 tahun yang telah cukup
mengkonsumsi makanan-makanan sumber vitamin A ?
Tidak. Pada anak-anak, dosis tunggal vitamin A 200.000 SI
masih dibawah maksimum daya simpan hati. Kira-kira 50 %
dari
dosis yang akan disimpan dalam tubuh anak.
b. Apakah pemberian itu justru akan menolong?
Ya, untuk mencegah kekurangan vitamin A dan
akibatakibatnya
termasuk xeroftalmia dan meningkatnya kemaian,
sekiranya masukan suplai vitamin A melalui makanan menurun
oleh karena berkurangnya nafsu makan, karena sakit.
Setelah
beberapa waktu menderita kekurangan vitamin A dan/atau
menderita penyakit infeksi, cadangan vitamin A yang ada
dalam
hati cepat sekali terkuras
2.a. Jika seorang anak umur 1 tahun telapak tangannya
kekuning-kuningan apakah ini tanda kebanyakan karoten ?
Hal itu merupakan suatu kemungkinan, tetapi sangat jarang
terjadi, bahwa pada umur tersebut seorang anak dapat/akan
mengkonsumsi karoten dalam jumlah yang dapat menyebabkan
perubahan warna kulit.
b. Apakah kapsul vitamin A dosis 200.000 SI membahayakan?
Tidak. Suplemen kapsul vitamin A dosis tunggal 200.000 SI
tidak akan membahayakan, meskipun konsumsi karoten anak
tersebut telah tinggi. Hypervitaminosis tidak disebabkan
karena
kebanyakan konsumsi karotenoid, terutama sekali karena
rendahnya tingkat konversi karotenoid menjadi vitamin A.
Catatan
Ada berbagai bentuk vitamin A. Bentuk jadi vitamin A
(retinol)
terdapat pada mamalia dan ikan. Karotenoid adalah bentuk
provitamin A yang terdapat dalam sayur-sayuran daun
berwarna hijau tua dan beberapa buah-buahab berwarna, yang
didalam didinding usus diubah menjadi vitamin A aktif.
Karotenoid tidak toksis tetapi dapat mewarnai jaringan
lemak
dan menyebabkan kulit berwarna kekuning-kuningan apabila
dikonsumsi dalam dosis yang sangat besar dan dalam jangka
waktu yang lama.
3. Apakah kapsul vitamin A 200.000 SI berbahaya bagi anak
umur 1 tahun yang menderita penyakit kuning (jaundice)?
Tidak. Kapsul vitamin A 200.000 SI tidak membahayakan anak
umur 1 tahun yang menderita penyakit kuning. Penyakit
kuning
disebabkan karena kerusakan sel-sel darah merah dalam
jumlah yang berlebihan, peradangan hati dan/atau
penyumbatan dalam hati. Pada semua tipe penyakit kuning,
pengobatan harus ditujukan kepada penyebabnya, bukan pada
gejalanya. Suplementasi vitamin yang larut dalam lemak
seperti
vitamin A, dianjurkan.
4. Apa yang akan terjadi bila bayi
umur 6 bulan mendapat
vitamin A 200.000 SI ?
Bayi umur dibawah 6 yang mendapat dosis tunggal lebih dari
100.000 SI mungkin akan mengalami penonjolan ubun-ubun
(bagian lunak pada kepala bayi). Tetapi keadaan ini hanya
5
terjadi pada sebagian kecil bayi (<1 akan="" ini="" o:p="" penonjolan="">1>
membantu menghilangkan tekanan intrakranial yang hanya
sedikit meningkat. Tanda-tanda ini hanya sementara dan
hilang
dalam waktu 2 hari. Jika anak mengkonsumsi vitamin A dosis
lebih dari 200.000 SI, maka anak akan merasa agak mual,
muntah atau sakit kepala. Hasil ini terjadi pada 5-20 %
anakanak
yang mendapat 300.000 SI – 400.000 SI sekali minum.
Dosis yang lebih besar dalam jangka waktu yang lebih
sering
dapat menimbulkan efek samping dan harus dihindari
5. Pemberian vitamin A dosis 50.000 IU kepada bayi umur 6
minggu katanya dapat menyebabkan kerusakan yang tidak
dapat disembuhkan. Apakah betul ?
Pedoman WHO (“Field guide to the detection and control of
Xerophthalmia, WHO, 1982”) menganjurkan agar anak-anak
diberi vitamin A 50.000 IU pada saat lahir (atau 25.000 IU
pada
kunjungan EPI (kontak imunisasi), yaitu 4 kali dalam umur
6
bulan pertama) untuk mencegah kekurangan vitamin A dan
meningkatkan cadangan vitamin A dalam hati.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian vitamin A
50.000 IU dosis tunggal kepada anak -anak di bawah umur 1
bulan tidak menunjukkan, bahwa efek samping. Khususnya,
data yang diperoleh dari ribuan anak-anak di Nepal
menunjukkan bahwa neonatus (umur < 1 bulan) tahan
terhadap
dosis tunggal 50.000 IU tanpa tanda-tanda terjadi efek
kelebihan. Hanya sedikit sekali dari bayi-bayi usia 1-5
bulan
yang mendapat dua kali jumlah ini (100.000 IU sebagai
dosis
tunggal) yang menunjukkan sedikit penonjolan ubun-ubun
(+0.5
%) dan muntah-muntah (+2.0 %). Efek samping terjadi hanya
untuk sementara.
6. Apakah bayi dapat mengalami kelebihan vitamin dari ASI,
sekiranya ibunya mengkonsumsi terlalu banyak vitamin A ?
Tidak. Telah dibuktikan bahwa ibu menyusui serta bayinya
akan
memperoleh keuntungan jika ibu mendapat vitamin A oral
200.000 IU dosis tunggal segera setelah melahirkan (dalam
waktu 1 bulan/masa nifas) Ini akan menjamin jumlah vitamin
A
yang cukup dalam ASI untuk membantu memenuhi kebutuhan
anak. Jumlah vitamin A dalam ASI tidak akan mencapai kadar
yang membahayakan bagi bayi, betapa banyakpun bayi itu
disusui. Karena itu kapsul vitamin A dosis tinggi
(200.000) IU
harus diberikan kepada ibu nifas.
Catatan
Meskipun konsumsi dan kadar serum vitamin A dari ibu
cukup,
konsentrasi vitamin A (retinol dan karoten) dalam ASI akan
menurun setelah beberapa lama menyusui dan penurunan
terbesar terjadi pada awal masa laktasi.
7. Jika ibu hamil mengkonsumsi terlalu banyak vitamin A,
apakah ada resiko terhadap janinnya?
Ada kemungkinan terjadi resiko pada janin, bila si ibu
mengkonsumsi vitamin A dalam jumlah yang berlebihan,
terutama pada trimester pertama. Hasil percobaan binatang
menunjukkan terjadi cacat bawaan, baik akibat
hipovitaminosis
maupun hipervitaminosis A selama kehamilan; tetapi pada
manusia hasil tersebut secara statistik tidak bermakna.
Meskipun demikian, mengingat adanya data tentang akibat
tersebut diatas, baik pada manusia maupun hewan, bagi
wanita-wanita usia subur yang mungkin sedang hamil
(misalnya
bila telah lebih 6 bulan setelah kelahiran bayi terakhir),
sebaiknya hanya mengkonsumsi vitamin A dengan kadar yang
secukupnya saja.
8. Apakah vitamin A aman diberikan kepada wanita hamil?
Vitamin A dosis tinggi tidak dianjurkan untuk diberikan
kepada
wanita hamil. Untuk menjaga kesehatan dapat diberikan dosis
kecil,
yaitu yang tidak melebihi 10.000 IU per hari.
9. Bagaimana dengan wanita hamil yang menderita bercak
Bitot atau gejala lain dari xeroftalmia?
Jika wanita hamil menderita rabun senja atau bercak Bitot,
ia
harus mendapat vitamin A oral 10.000 IU tiap hari paling
sedikit
selama 2 minggu.
Bila terjadi xeroftalmia dengan lesi kornea yang aktif
pada
wanita usia subur atau pada wanita yang mungkin sedang
hamil, harus dipertimbangkan antara resiko yang mungkin
terjadi pada bayi akibat vitamin A dosis tinggi, dan
akibat serius
kekurangan vitamin A pada ibu bila ibu tidak mendapat
vitamin
A dosis tinggi. Menurut WHO, UNICEF dan IVACG, adalah
beralasan bahwa dalam keadaan seperti ini ibu segera
diberi
vitamin A 200.000 IU
10. Sebagai seorang dokter dan pengelola program vitamin A,
apa yang harus diketahui tentang frekuensi suplementasi
vitamin A/distribusi?
Setiap anak yang membutuhkan vitamin A harus mendapat
vitamin A. Ini termasuk juga anak-anak dalam masa
pertumbuhan yang seharusnya mendapat vitamin A setiap 6
bulan sekali. Perlu ditambahkan, ini juga termasuk
anak-anak
yang beresiko tinggi, misalnya terhadap diare yang kronis,
campak dan lain-lain. Sebagai contoh, seorang anak yang
menderita campak dan telah mendapatkan vitamin A dosis
200.000 IU bulan yang lalu harus mendapatkan tambahan 1
kapsul vitamin A 200.000 IU dan bila perlu diberikan 1
kapsul
lagi hari berikutnya. Hal ini akan meningkatkan proses
penyembuhan anak dan mencegah kekurangan vitamin A serta
komplikasinya.
11. Kapan “hipervitaminosis” atau kelebihan vitamin A dapat
terjadi ?
Hipervitaminosis akut
Jika anak umur 1-5 tahun menkonsumsi lebih dari
300.000 IU dosis tunggal, maka mungkin akan menderita
mual, sakit kepala dan anoreksia
Hipervitaminosis kronis
Bayi dan anak usia muda dapat menderita
hipervitaminosis kronis, jika mereka megkonsumsi lebih dari
25.000 IU tiap hari selama lebih dari 3 bulan baik yang
berasal
dari makanan maupun dari pemberian suplemen vitamin.
12. Bagaimana tanda-tanda atau gejala-gejala
hipervitaminosis vitamin A?
Hipervitaminosis vitamin A
Suatu kondisi dimana kadar vitamin A dalam darah atau
jaringan tubuh begitu tinggi sehingga menyebabkan
timbulnya
gejala-gejala yang tidak diinginkan
Hipervitaminosis akut
Disebabkan karena pemberian dosis tunggal vitamin A
yang sangat besar, atau pemberian berulang dosis
tunggal
yang lebih kecil tetapi masih termasuk dosis besar karena
dikonsumsi dalam periode 1-2 hari.
Hipervitaminosis A akut
Pada bayi dan anak-anak biasanya terjadi dalam waktu
24 jam. Pada beberapa anak, mengkonsumsi dosis 300.000 IU
atau lebih dapat menyebabkan mual, muntah dan sakit
kepala.
Penonjolan ubun-ubun dapat terjadi pada bayi umur kurang
dari
1 tahun yang mengkonsumsi dosis yang sangat besar. tetapi
ini
ringan dan akan hilang seketika dalam waktu 1-2 hari.
Pengobatannya adalah menghentikan suplementasi vitamin A
dan pengobatan simptomatis.
Hipervitaminosis kronis
Disebabkan karena mengkonsumsi dosis tinggi yang
berulang-ulang dalam waktu beberapa bulan atau beberapa
tahun. Keadaan ini biasanya hanya terjadi pada orang
dewasa
yang mengatur pengobatannya sendiri.
Hipervitaminosis A kronis
Pada anak-anak usia muda dan bayi biasanya
menyebabkan anoreksia (tidak nafsu makan), kulit kering,
gatal
dan kemerahan, peningkatan tekanan intra-kranial, bibir
pecahpecah,
tungkai dan lengan lemah dan membengkak.
Pengobatannya adalah menghentikan suplementasi vitamin A
dan pengobatan simptomatis. Disamping itu hendaknya
terhadap kemungkinan penyakit lain yang dapat merupakan
penyebabnya.
13. Jika seseorang mengkonsumsi vitamin A dosis tinggi yang
melebihi 200.000 IU, apa yang terjadi pada vitamin A yang
berlebih tersebut dalam tubuh?
Sebagian besar dari vitamin A yang berlebih tersebut dalam
bentuk yang tidak berubah akan dikeluarkan melalui air
seni
dan tinja, selebihnya disimpan dalam hati.
Dalam kasus-kasus khusus (jarang terjadi), pemberian
vitamin
A jangka panjang akan menyebabkan simpanan dalam hati
menjadi jenuh, kadar vitamin A dalam hati dan darah akan
tetap
tinggi sampai tubuh menggunakan kelebihan vitamin A
tersebut.
14. Apakah akan terjadi kerusakan hati yang permanen akibat
vitamin A dosis tinggi?
Dengan dosis yang sangat tinggi lebih dari berbulan-bulan
atau
bertahun-tahun, hati dapat membesar dan berlemak. Namun
demikian, hati akan kembali normal, begitu suplementasi
vitamin A yang berlebihan tersebut dihentikan.
15. Berapa banyak kapsul vitamin A 200.000 IU yang ditelan
sekaligus, yang dianggap toksis untuk anak umur 1 tahun
yang “intake” vitamin A-nya cukup; dan untuk yang
kekurangan vitamin A?
Anak umur 1 tahun tidak diberi dalam bentuk kapsul, kapsul
harus dipotong dan dipencet hingga semua isinya masuk
dalam
mulut anak. Dengan demikian untuk menelan beberapa kapsul
sekaligus tampaknya tidak akan terjadi. Pemberian isi dua
kapsul sekaligus dapat menyebabkan efek samping. Efek
samping ini tidak serius dan hanya bersifat sementara,
baik
pada anak yang kekurangan vitamin A maupun yang tidak.
Namun demikan harus diusahakan agar tidak sampai
memberikan 2 kapsul sekaligus.
16. Bagaimana jika umur 1 tahun menerima 2 kapsul vitamin A
200.000 IU dalam satu bulan atau dalam 24 jam?
Anak tidak akan menderita efek samping jika mendapat 2
kapsul dalam satu bulan (lihat no. 15 diatas). Anak-anak
dengan xeroftalmia perlu 1 kapsul pada hari pertama dan 1
kapsul lagi pada hari kedua, dan 4 minggu kemudian 1
kapsul
lagi. Anak-anak dengan campak perlu segera diberikan 1
kapsul 200.000 IU.
Jika anak mendapat 2 dosis dari 200.000 IU dalam 24 jam,
anak mungkin menderita pusing, mual dan muntah. Tetapi ini
akan hilang dalam 1 sampai 2 hari.
17. Bagaimana bila anak umur satu tahun menelan 10 kapsul
sekaligus ?
Vitamin A 2.000.000 IU merupakan penyebab hipervitaminosis
akut dan akan menyebabkan sakit kepala, pusing, mual,
muntah dan anoreksia (tidak nafsu makan) yang berat. Hal
ini
tampaknya dalam prakteknya (pelaksanaannya) tidak akan
terjadi. Ingat, kebanyakan anak umur ini tidak
mengkonsumsi
dalam bentuk kapsul; dan keluarga juga tidak
menyimpan/mempunyai persediaan kapsul dalam jumlah besar
yang mungkin dapat diambil anak
18. Berapa lama tanda-tanda atau gejala-gejala ini akan hilang
setelah konsumsi vitamin A diberhentikan ?
Akut: Gejala-gejala
biasanya sementara dan akan hilang dalam
waktu 2 hari
Kronis:Masalah
yang tampak sebagian besar akan hilang
dalam waktu beberapa minggu sampai beberapa bulan
19. Saya seorang perawat, kalau saya menemui kasus dengan
gejala kemungkinan (dugaan) hipervitaminosis vitamin A,
bagaimana saya mengatasinya ?
Kemungkinan beasr anda tidak akan melihat kasus kelebihan
dosis vitamin A. Akan tetapi kalau anda menemui kasus ini,
hentikan saja pemberian vitamin A. Gejala-gejala
hipervitaminosis vitamin A akan hilang dengan sendirinya
dalam
waktu 1-4 hari. Jika fasilitas memungkinkan, sebaiknya
dirujuk
ke Puskesmas dan dilaporkan.
20. Apakah ada resiko keracunan akibat vitamin A yang telah
kadaluarsa dan apakah ada resiko pada anak jika
mengkonsumsi vitamin A yang telah kadaluarsa ?
Tanda kadaluarsa produk khusus dari vitamin A yang
tercantum
pada kemasan menentukan akhir masa simpan dari produk
tersebut (“shelf life”). Masa simpan suatu produk
menyangkut
periode yang telah ditentukan, dalam kondisi penyimpanan
yang baik, 90 % dari potensi vitamin A yang ditetapkan
masih
dapat dijamin.
Idealnya kapsul vitamin A disimpan dalam suhu rendah,
misalnya <15 span="">°C atau <59 span="">°F,
dalam wadah yang efektif dapat 59>15>
mencegah terkena sinar matahari (berwarna gelap), oksigen,
kelembaban, bahan-bahan oksidasi dan logam-logam.
Kapsul yang telah kadaluarsa tidak membahayakan. Akan
tetapi, vitamin dalam kapsul tersebut mungkin telah
berkurang
dibawah nilai yang telah ditetapkan, yaitu 90%, tergantung
cara
penyimpanannya, sehingga tidak lagi efektif seperti yang
diharapkan.
Kapsul vitamin A yang telah disimpan lebih dari 2,5 tahun
pada
suhu 23°C (73,4°F) dalam wadah berwarna gelap yang tertutup
masih mengandung > 90% potensi semula. Pada suhu yang
lebih tinggi potensi kapsul akan lebih banyak berkurang.
Tak
ada resiko bila mengkonsumsi kapsul yang telah lama. Akan
tetapi dengan berlalunya waktu, kadar vitamin A akan makin
berkurang, sehingga menjadi kurang efektif.
21. Bagaimana kita dapat menentukan kapan botol yang berisi
kapsul yang telah kadaluarsa harus dibuang?
Jika dijumpai perubahan fisik pada kapsul vitamin A
seperti
berjamur, lembik atau saling melengket dan sulit
dipisahkan
satu sama lain, walaupun belum kadaluarsa sebaiknya tidak
digunakan.
Jika anda mempunyai suplai kapsul vitamin A dalam botol
dengan jumlah yang besar, yang sudah 1 atau 2 tahun lebih
dari tanggal kadaluarsa, sebaiknya dilakukan pemeriksaan
laboratorium tentang kadar retinolnya. Ini dibenarkan jika
menyangkut jumlah kapsul yang besar karena biaya analisa
untuk satu kapsul sama mahalnya dengan harga 3000 kapsul.
Karena itu keputusan untuk melakukan analisa potensi hanya
dapat dilakukan ditingkat kabupaten/propinsi/pusat.
Akan tetapi, jika tidak dilakukan pemeriksaan kadar
vitamin A,
maka kapsul yang dibagikan tersebut potensinya mungkin
telah
berkurang meskipun masih efektif untuk mencegah
xeroftalmia
(walaupun untuk jangka waktu yang lebih pendek)
22. Apakah pernah terjadi kematian yang secara ilmiah
ternyata disebabkan karena terlalu banyak vitamin A?
Belum pernah dilaporkan terdapatnya kasus kematian akibat
keracunan vitamin A pada manusia. Perlu diingat bahwa
kekurangan vitamin A justru merupakan faktor besar dalam
kematian anak, yang dapat dengan mudah diatasi dengan
pemberian satu kapsul vitamin A dosis tinggi tiap 6 bulan
sekali pada anak usia 1 - 5 tahun.
Mewaspadai Alergi Pada Anak
Oleh: dr. Handrawan Nadesul
Hanya anak yang berbakat alergi kemungkinan muncul gejala
alerginya. Kini semakin banyak saja anak yang mengidap
gejala
alergi. Bentuk reaksi alergi tidak sama; selain di kulit,
reaksi alergi
dapat muncul sebagai pilek, batuk, sesak napas, dan
mungkin
gangguan perut. Perlu diwaspadai, secara tidak langsung
anak yang
mengalami alergi, laju pertumbuhannya bisa tergganggu.
Alergi adalah reaksi penolakan tubuh terhadap alergen,
yang
dianggap sebagai benda asing sehingga terjadi mekanisme
tubuh
menolaknya. Normalnya mekanisme (pertahanan) ini hanya
terjadi
bila benda asing tersebut adalah kuman; tetapi bagi tubuh
yang
memiliki "arsip bawaan" (dari orang tua atau
moyang) sehingga
tubuh "salah-tuduh" terhadap sesuatu misalnya:
makanan tertentu,
debu, rambut/bulu, tungau, polusi, serbuk sari bunga,
cuaca (terlalu
dingin/panas); yang bagi orang tidak alergi tak-kan
menjadi
masalah.
Reaksi alergi dapat terjadi antara lain pada:
· Kulit: gatal, biduran, bercak (ruam)
merah hingga bengkak dan
melepuh
· Mata: merah, berair, bengkak
· Saluran nafas: pilek, batuk, sesak
nafas – hingga berhenti
nafas
· Saluran cerna: sari awan, bibir
bengkak, mual, muntah, diare.
· Pingsan (anafilaktik)
Anak yang kulitnya sering muncul ruam merah, bisa jadi
berbakat
alergi. Dokter menyebutnya atopy, yang terjadi sebetulnya
reaksi
alergi pada kulit. Namun reaksi alergi pada anak tidak
hanya pada
kulit. Bisa menyerang saluran napas; antara lain anak yang
setiap
bangun tidur pagi selalu bersin-bersin, lalu ber-ingus,
sangat
mungkin berbakat alergi juga. Begitu matahari muncul, dan
sudah
keluar dari kamar tidur, bersin, dan hidung melernya
hilang sendiri.
Berbeda dengan gejala batuk-pilek, yang disertai demam,
anak
lemah, lesu, dan tak mau makan, pada alergi keluhan itu
tak ada;
anak tampak sehat-sehat saja. Terlihat hanya pilek-pilek
saja; yang
bisa jadi pilek alerginya berlangsung sepanjang hari.
Yang khas pada pilek alergi, hanya muncul bila sedang
berada di
kamar tidur, atau ketika duduk di sofa-berbalut kain,
bergolek di
karpet, atau dekat tirai, kemudian mereda setelah menjauh
dari
tempat-tempat tersebut. Kemungkinan besar karena debu
rumah
(house dust) yang sering menjadi sumber pencetus
alergi. Maka
membebaskan ruangan rumah dari debu tempat tungau
bertengger,
satu-satunya cara mengatasi serangan alergi. Tak cukup
disapu,
dan dipel saja, karena debu akan terbang saat disapu, lalu
hinggap
lagi di lantai, meja, kursi, atau tempat tidur. Jadi yang
harus
dilakukan menyedot dengan penghisap debu secara rutin
berkala,
mencuci tirai tidak menunggu sampai berdebu, sering
mengganti
sarung bantal dan alas tidur, singkirkan karpet, usahakan
sinar
matahari masuk karena tungau tidak suka dan tidak tahan
sinar
matahari.
Itu saja belum cukup. Semua bahan dan peralatan rumah
tangga
yang berpotensi menahan debu, seperti karpet, kasur kapuk,
tirai,
tumpukan koran, majalah, buku, juga harus disingkirkan
dari
ruangan. Termasuk rutin membersihkan baling-balik kipas
angin,
dan saringan penyejuk ruangan (AC).
Anak yang berbakat alergi bisa tak cocok terhadap jenis
makanan
atau minuman tertentu. Setiap habis mengonsumsi
makananminuman
tertentu, terjadi reaksi antara lain, bercak merah, mual,
muntah, dan mencret, sesak napas, dan tidak begitu bila
tidak
memilih makanan itu. Ada yang tak tahan cokelat, kacang,
atau
buah-buahan tertentu.
Tidaklah berbeda kebutuhan gizi anak alergi maupun tidak.
Makanan pencetus alergi memang harus dihindari, namun
pilihlah
beragam makanan yang tak menjadikan masalah bagi anak demi
mendukung pertumbuhannya.
Selain itu, ada juga yang tidak tahan terhadap bahan
kosmetik/toiletery tertentu. Setiap memakai bedak, sabun,
odol, atau
baby oil, pasti jadi gatal-gatal. Atau tak tahan parfum,
alkohol, kalau
bukan shampo merk tertentu.
Jangan lupa, anak berbakat alergi juga perlu diwanti-wanti
bila
sedang berobat. Dokter yang belum mengenal si Anak perlu
diberi
tahu kalau anak berbakat alergi, agar dokter memilihkan
obat yang
tidak mencetuskan reaksi alergi. Bahkan obat warung
sekalipun bisa
saja bikin anak alergi. Maka jangan sembarang memberi obat
kepada anak yang pernah alergi.
Reaksi alergi bisa bersifat ringan, namun bukan tak
mungkin
langsung berat yang bukan saja harus masuk rumah sakit,
bisa jadi
menjadi kasus gawat darurat. Serangan asma berat, atau
kelainan
kulit hebat (Steven-Johnson syndrome), bisa sampai
merenggut
nyawa bila terlambat ditolong.
Bagi keluarga yang memiliki anak dan anggota keluarga yang
berbakat alergi, sebaiknya selalu sedia obat antialergi
yang
dianjurkan dokter. Sewaktu-waktu, sering-sering tak
terduga,
serangan alergi bisa saja muncul. Semakin cepat obat
antialergi
diberikan, semakin enteng serangan alergi menyerang, dan
tidak
sampai berakibat buruk.
Namun tentu lebih bijak kalau reaksi alergi tidak sampai
terjadi,
dengan cara menghindar dari segala faktor pencetus alergi.
Karena
setiap orang memiliki faktor pencetus alergi yang tidak
sama. Untuk
itulah orang-tua dan anak sendiri perlu mengenali apa saja
yang
menjadi faktor pencetus alerginya. Paling sering, ikan
laut, penicillin,
dan debu rumah, pencetusnya.
Memilih Susu Pertumbuhan untuk Anak
Oleh: Dokter Handrawan Nadesul
Pertumbuhan tak hanya sampai bayi namun berlangsung dari
balita
hingga akhir akil balik. Khususnya periode balita adalah
masa yang
relatif singkat, namun sarat akan proses pertumbuhan. Gizi
adalah
faktor lingkungan yang ikut menentukan suksesnya
pertumbuhan.
Saat usia menginjak setahun hendaklah anak mulai
diperkenalkan
beragam makanan keluarga, yang disempurnakan dengan susu.
Susu adalah sumber gizi yang baik yang dibutuhkan oleh
balita
untuk mendukung pertumbuhannya. Bermacam jenis susu yang
beredar sering membuat kita bertanya-tanya bagaimana
memilih
susu.
ANAK yang sudah berumur lebih dari satu tahun tentu tak
cukup
hanya diberi susu. Tubuh mereka membutuhkan zat-zat gizi
dari
beragam makanan keluarga dan susu dengan kandungan gizi
yang
lebih lengkap selain lebih besar pula takarannya. Dan itu
yang akan
mendampingi menu hariannya.
Semakin beragam menu harian diterima anak balita, semakin
terpenuhi kecukupan seluruh zat gizi yang tubuh mereka
butuhkan.
Peran susu pertumbuhan dibutuhkan untuk membantu memenuhi
kecukupan protein, mineral dan elemen, khususnya kalsium.
Dalam
sehari anak balita dianjurkan mengonsumsi 3 gelas susu
pertumbuhan. Memilih susu pertumbuhan yang memenuhi syarat
dan atau yang memberi nilai tambah, ikut mendukung
tumbuhkembang
anak optimal.
Asupan gizi dan energi untuk pertumbuhannya haruslah
memadai
yang artinya tak kekurangan maupun kelebihan. Kelebihan
porsi
energi (kalori) yang anak terima untuk waktu lama akan
menjadikan
anak bertambah berat, atau malah kegemukan. Dalam hal
kalori
(satuan energi), anak batita (bawah tiga tahun)
membutuhkan
sekitar 1220 kalori sehari, meningkat menjadi 1720 kalori
bagi balita
setelah usia batita.
Kelebihan vitamin A,D,E, dan K yang tak larut dalam air
sehingga
dapat bersifat ”racun” yang ditimbun dalam tubuh. Termasuk
bila
tubuh anak kelebihan mineral, dan elemen. Dan kondisi
begini sama
tidak menyehatkan dengan sekiranya tubuh anak sampai
kekurangan satu atau lebih zat gizi.
Kecukupan zat gizi lainnya sudah baku sebagaimana
tercantum
dalam daftar AKG (Angka Kecukupan Gizi) dari departemen
kesehatan bisa juga dari Codex Alementarius Comission
(CAC) dari
FAO/WHO. Sebuah produk makanan dinilai memenuhi syarat
apabila kandungan zat gizinya sesuai dengan rujukan AKG
atau
CAC untuk masing-masing kelompok umur anak.
Susu pertumbuhan
Tentang susu untuk pertumbuhan (growing-up milk) tidak selalu
persis sama kandungan, maupun keanekaragaman zat gizinya.
Selain berisi bahan dasar susu yang sudah disesuaikan
dengan
kebutuhan gizi untuk anak di atas satu tahun, ada yang
menambahkan beberapa jenis suplemen sehingga memiliki
nilai
tambah untuk mendukung pertumbuhan anak.
Pengayaan susu bagi pertumbuhan sebagaimana banyak
dipasarkan dewasa ini, antara lain ada yang ditambah:
· Zat prebiotik dan probiotik, yang berfungsi menyuburkan flora
usus, sehingga pencernaan anak lebih lancar, dan
mendukung daya tahan.
· Penambahan jenis-jenis asam lemak
esensial linoleat dan
linolenat atau turunannya.
· Antioksidan (penawar radikal bebas)
· Berbagai zat yang memiliki sifat
mendukung kekebalan
(imuno-modulator) misalnya seng (zn), selenium, zat
besi,
Kesemua itu dimaksud untuk mendukung pertumbuhan, termasuk
tentu untuk pertumbuhan otak anak.
Melihat demikian beragam produk susu untuk pertumbuhan
yang
ditawarkan, tentu perlu kejelian konsumen untuk tepat
memilih. Kita
sadar, bahwa orang-tua berperan besar dalam menghantar dan
mendampingi pertumbuhan anak dengan memberi gizi dari
makanan keluarga dan memilihkan susu bagi pertumbuhan yang
tepat. Tentu selain target berkualitas tinggi,
pertimbangan ekonomi
juga menjadi perhitungan dipilih tidaknya sebuah produk
susu.
Kalau kita amati, kandungan protein susu pertumbuhan
berkisar
antara 18 gram sampai 25 gram dalam setiap 100 gram bubuk
susunya. Kandungan lemaknya ada yang hanya 3 gram saja,
namun ada pula yang sampai 20 gram. Kandungan karbohidrat
berada di kisaran 55 gram sampai 69 gram, dan rata-rata
kalori
yang diberikan 100 gram bubuk susu mencapai 390 kalori
sampai
470 kalori.
Dalam memilih susu, pertimbangan utama ialah untuk
menunjang
optimalnya petumbuhan anak, wawasan akan kualitas susu
ikut
memegang peranan. Bagaimana ibu lebih kritis, tidak mudah
percaya informasi yang belum jelas, dan mengenal gizi
untuk
kebutuhan tubuh anak dan sebuah produk susu. Untuk itu
bantuan
nasehat ahli kesehatan diperlukan. Lebih sering bertanya,
banyak
membaca, mengikuti acara seminar kesehatan, bagian dari
upaya
memperkaya wawasan sehat bagi orang-tua.
Memperkaya wawasan sehat dapat dari media massa, internet,
tentu saja pada setiap kesempatan bertemu dengan dokter,
atau
ahli gizi. Percaya saja pada mitos, atau sumber yang tidak
berkompeten, justru akan merugikan anak.
Mitos anak sudah tidak membutuhkan susu lagi, tentu tak
menguntungkan. Kita tahu bahwa untuk membangun fondasi
tulangbelulang
anak, susu masih terus dibutuhkan sampai usia akil balik.
Kita melihat kebanyakan kasus osteroporosis yang banyak
ditemukan di negara sedang berkembang, lantaran kebanyakan
orang sudah tidak minum susu lagi setelah usia bayi,
padahal
fondasi pertumbuhan masih belum selesai dibangun.
Sekali lagi, ibu perlu bijak memilihkan anak-anaknya susu
demi
pertumbuhan yang optimal. Selain memiliki wawasan luas
ihwal
makanan dan susu sebagai sumber gizi, diperlukan pula hati
agar
ibu tidak sampai salah memilih.
Menyeimbangkan Gizi Anak
Makanan memegang peranan penting dalam pertumbuhan fisik
dan
kecerdasan anak. Oleh karenanya, pola makan yang baik dan
teratur perlu diperkenalkan sejak dini, antara lain dengan
pengenalan jam-jam makan dan variasi makanan.
Gizi seimbang dapat dapat dipenuhi dengan pemberian
makanan
sebagai berikut:
Agar kebutuhan gizi seimbang anak terpenuhi, makanan
sehari-hari
sebaiknya terdiri atas ketiga golongan bahan makanan
tersebut.
22
Kebutuhan bahan makanan itu perlu diatur, sehingga anak
mendapatkan asupan gizi yang diperlukannya secara utuh
dalam
satu hari. Waktu-waktu yang disarankan adalah:
· Pagi hari waktu sarapan.
· Pukul 10.00 sebagai selingan.
Tambahkan susu.
· Pukul 12.00 pada waktu makan siang.
· Pukul 16.00 sebagai selingan
· Pukul 18.00 pada waktu makan malam.
· Sebelum tidur malam, tambahkan susu.
Jangan lupa kumur-kumur dengan air putih atau gosok gigi.
Kebutuhan Anak Usia Balita dalam Sehari
Pada usia balita, anak mulai memiliki daya ingat yang kuat
dan
tajam, sehingga apa yang diterimanya akan terus melekat erat
sampai usia selanjutnya. Dengan memperkenalkan anak pada
jamjam
makan yang teratur dan variasi jenis makanan, diharapkan
anak
akan memiliki disiplin makan yang baik. Pola makan yang
baik
semestinya juga mengikuti pola gizi seimbang, yaitu
pemenuhan
zat-zat gizi yang disesuaikan dengan kebutuhan tubuh dan
diperoleh melalui makanan sehari-hari. Dengan makan
makanan
bergizi seimbang secara teratur, diharapkan pertumbuhan
anak
akan berjalan optimal. Disadari maupun tidak, Anda sedang
mengajarkan pola hidup teratur dan sehat pada anak sejak
dini.
Chickenpox (Varicella)
Immunisation Information
Cacar Air (Varisela)
Informasi Imunisasi
Program Imunisasi Nasional
menyediakan
Vaksin
Cacar Air
Indon
esian
vaksin cacar air secara gratis
bagi bayi yang berusia 18 bulan
dan dosis ketinggalan untuk
anak remaja di Kelas 7 sekolah
menengah yang belum pernah
menderita cacar air dan belum
divaksinasi.
Cacar Air (Varisela)
Cacar air merupakan infeksi
sangat menular yang
disebabkan oleh virus
varisela zoster. Cacar air
dijangkiti melalui batuk dan
bersin serta sentuhan
langsung dengan cairan
dalam lepuh cacar air.
Penyakit ini biasanya tidak
parah dan hanya singkat di
kalangan anak sehat;
adakalanya cacar air akan
menjadi penyakit yang lebih
parah, misalnya infeksi
bakteri pada kulit yang
mengakibatkan bekas luka,
radang paru-paru, atau radang
otak. Orang dewasa yang
menderita infeksi cacar air
pada umumnya mengalami
gejala yang lebih parah.
Cacar air mungkin
menimbulkan risiko terhadap
bayi dalam kandungan jika
terjangkit sewaktu hamil.
Cacar air dapat
menyebabkan penyakit
parah, bahkan maut, pada
tiap golongan usia. Waktu
inkubasi untuk cacar air
adalah 10 sampai 21 hari,
diikuti dengan ruam berbintik
merah pada mulanya, yang
kemudian menjadi lepuh
dalam waktu beberapa jam.
Bintik-bintik ini biasanya
timbul di badan, muka dan
bagian
tubuh yang lain. Banyak
orang yang menderita infeksi
cacar air mengalami demam
dan merasa kurang sehat
dan mungkin merasa gatal
sekali.
Siapapun yang belum
pernah menderita cacar air
dapat terjangkit. Siapapun
yang pernah menderita
cacar air dianggap kebal
dan tidak memerlukan
vaksin. Sekitar 75% dari
masyarakat menderita
infeksi cacar air sebelum usia
12 tahun.
Vaksin cacar air berisi virus
hidup yang diolah dan
kurang berbahaya, serta
sedikit antibiotik, neomisin.
Rekomendasi Vaksin
Dianjurkan agar satu
dosis vaksin
cacar air
diberikan kepada:
• Anak yang berusia 18
bulan kecuali jika
pernah menderita
infeksi cacar air.
• Anak di Kelas 7 sekolah
menengah, kecuali jika
pernah menerima dosis
vaksinasi atau menderita
infeksi.
Anak Remaja (14 tahun +) dan
Orang
Dewasa
Vaksin ini juga dianjurkan bagi
anak remaja
(14 tahun ke atas) dan orang
dewasa yang belum
divaksinasi untuk cacar air
atau belum menderita
penyakit ini. Orang dalam
golongan usia ini yang belum
pernah menderita cacar
air harus menjalani tes
darah untuk memeriksa
kekebalan. Banyak orang
dewasa yang tidak pernah
menderita cacar air
sebenarnya kebal.
Vaksin cacar air
dianjurkan khususnya bagi
orang yang tidak kebal
dan melakukan pekerjaan
berisiko tinggi, misalnya:
• Petugas kesehatan
• Guru dan karyawan di pusat
penitipan anak
• Wanita yang tidak kebal
sebelum hamil
• Orang tua yang tidak kebal
dan mempunyai anak kecil
• Kontak di rumah yang
tidak kebal bagi orang
yang mengalami
imunosupresi
Orang yang berusia 14
tahun ke atas memerlukan
2 dosis vaksin cacar air,
dengan selang waktu 1
sampai 2 bulan.
Imunis
asiuntu
Vaksin cacar air menerima dana
menurut Program Imunisasi Nasional
untuk anak yang mencapai usia 18
tahun dan anak didik di
Kelas 7 saja. Vaksin cacar air untuk
anak di luar golongan usia ini, dan
orang yang berusia 14 tahun ke atas,
harus dibiayai sendiri.
Efek Sampingan yang Mungkin dari
Vaksin Cacar Air
Pada umumnya reaksi tidak parah dan
mudah dihadapi, dan jauh lebih jarang
dibandingkan dengan komplikasi dari
penyakit ini.
Efek Sampingan yang Umum dari
Vaksin
Cacar Air:
• Sedikit demam
• Sakit, merah atau bengkak di
tempat suntikan
• Bincul kecil sementara di tempat
suntikan
Efek Sampingan yang Jarang:
• Sekitar 2 sampai 5 bintik cacar air
mungkin timbul di tempat suntikan
dan adakalanya di bagian tubuh
yang lain antara lima sampai
26 hari setelah vaksinasi. Dalam hal
ini, timbulnya ruam setelah vaksin
cacar air menunjukkan bahwa orang
tersebut harus menjauhi dari orang
yang mengalami imunosupresi
selama jangka waktu ruam. Cacar air
yang tidak parah mungkin terjadi
satu tahun atau lebih lama kemudian
setelah vaksinasi, karena vaksin ini
tidak efektif sepenuhnya bagi setiap
orang.
Efek Sampingan yang Amat Jarang:
• Reaksi alergi parah
Jika reaksi ringan terjadi, mungkin
selama 1 atau 2 hari. Efek
sampingan dapat dikurangi dengan:
• Minum lebih banyak air
• Tidak berpakaian terlalu hangat
• Meletakkan kain dingin yang
basah pada tempat suntikan yang
sakit
• Memberikan parasetamol kepada
anak Anda untuk mengurangi segala
rasa kurang enak
(perhatikan dosis yang dianjurkan
menurut usia anak Anda)
Jika reaksi parah atau berkelanjutan,
atau jika Anda khawatir, silakan
hubungi dokter atau rumah sakit
Anda.
Daftar Periksa Pra-Imunisasi
Sebelum Anda atau anak Anda
diimunisasikan, beri tahu kepada
dokter atau perawat jika ada antara
hal berikut yang berkenaan:
Sakit pada hari imunisasi
(suhu badan melebihi 38.5˚C)
Menderita alergi parah
Pernah mengalami reaksi parah
terhadap vaksin manapun
Menderita penyakit atau
menjalami perawatan yang
mengakibatkan kekebalan rendah
(misalnya HIV/AIDS, leukemia,
kanker, radioterapi atau
kemoterapi)
Tinggal dengan orang yang
menderita penyakit atau
menjalani perawatan yang
mengakibatkan kekebalan rendah
(misalnya HIV/AIDS, leukemia,
kanker, radioterapi atau
kemoterapi)
Menggunakan obat steroid
manapun selain dari semprot
asma atau krim steroid (misalnya
kortison atau prednison)
Sedang hamil, atau berencana
hamil Pernah menerima
imunoglobulin atau transfusi
darah dalam waktu 3 bulan
terakhir atau imunoglobulin
intravena dalam waktu 9 bulan
terakhir
Orang yang sedang
diimunisasikan harus tetap
berada di tempat imunisasi
selama waktu 15 menit
Imunisasi Bayi Dan Kanak-Kanak
Ibu bapa tidak mungkin dapat memastikan anak-anak mereka
sehat sepanjang masa.
Kanak-kanak lebih mudah dijangkiti pelbagai jenis penyakit
kerana sistem pertahanan
badan mereka belum terbentuk sepenuhnya. Bakteri dan virus
yang menyebabkan
penyakit berjangkit kadangkala mudah merebak apabila
bersentuhan dengan manusia
atau binatang. Setengah daripadanya merebak melalui udara.
Untuk menghindari
sepenuhnya penyakit-penyakit ini adalah sukar. Dengan
mendapatkan imunisasi yang
lengkap untuk anak-anak anda akan dapat mengelakkan mereka
dari dijangkiti oleh
beberapa jenis penyakit berjangkit tersebut. Melalui
imunisasi (menggunakan vaksin)
sistem pertahanan badan dapat dicetuskan secara tiruan.
Antibodi ini akan melindungi bayi
dari penyakit tertentu apabila mereka terdedah kepada
penyakit tersebut.
Memang benar, bahawa suntikan telah memungkinkan kita
mengurangkan penyakitpenyakit
yang boleh dicegah melalui imunisasi kepada tahap yang
paling rendah. Namun,
setengah penyakit masih sukar dibendung. Kita masih perlu
disuntik atas dua sebab
utama. Pertamanya, untuk melindungi diri kita. Walaupun
peluang untuk kita mendapat
jangkitan penyakit tertentu adalah rendah, ia masih tetap
wujud dan boleh menjangkiti
siapa saja yang tidak mendapat perlindungan.
Sebab kedua, kita perlu mendapat imunisasi untuk
melindungi mereka di sekeliling kita.
Terdapat sebilangan kecil orang tertentu yang tidak boleh
diberi imunisasi (disebabkan
alasan yang teruk terhadap komponen vaksin, sebagai
contohnya) dan peratusan kecil
individu yang tidak memberi reaksi kepada vaksin. Mereka
ini mudah mendapat penyakit
dan harapan mereka hanyalah perlindungan dari orang di
sekeliling yang telah mendapat
imunisasi dan dengan itu tidak boleh menyebarkan penyakit
kepada mereka. Program
imunisasi yang berjaya banyak bergantung kepada kerjasama
semua pihak bagi
memastikan kebaikan untuk semua. Kita sering berfikir
bahawa adalah tidak bertanggung
jawab bagi seseorang pemandu melanggar undang-undang lalu
lintas sesuka hati dengan
anggapan pemandu-pemandu lain akan mematuhi dan
berhati-hati di jalan raya bagi
pihaknya. Sama juga keadaannya, kita tidak sepatutnya
berharap orang di sekeliling kita
akan mengambil langkah-langkah mencegah penyakit dari
merebak, kita juga perlu buat
sesuatu.
Semua vaksin diberi melalui suntikan, kecuali vaksin polio
yang diberi melalui mulut. Ianya
diberi dalam dosis yang sedikit, pada waktu-waktu tertentu
di peringkat awal zaman kanakkanak
untuk mendapatkan perlindungan yang maksimum dan
mengurangkan risiko kesan
sampingan. Reaksi terhadap obat biasanya adalah ringan dan
mungkin hanya sakit
kepala, demam ringan dan sedikit kemerahan dan sakit otot
atau bengkak di bahagian
yang disuntik. Umumnya, gejala ini akan berakhir dalam
tempoh 1-2 hari sahaja.
Grafik Imunisasi Bayi
Melancong sama ada untuk bercuti atau atas tugas rasmi,
memberi kita peluang untuk
melarikan diri dari masalah di samping dapat memahami
kebudayaan yang berbeza-beza.
Walau bagaimanapun, melancong mendedahkan kita kepada
jangkitan beberapa penyakit
tertentu jika kita tidak mendapatkan imunisasi yang
mencukupi atau tidak diberi obat-obat
pencegahan. Hampir semua risiko penyakit ini boleh
dikurangkan atau dihapuskan melalui
langkah-langkah pencegahan yang munasabah.
Pelancong dewasa dan kanak-kanak kecil biasanya diberi
program pencegahan perobatan
peribadi berdasarkan jadual perjalanan, sejarah perobatan,
keadaan fisikal, dan risiko
dedahan mereka. Pertimbangan khas akan dibuat untuk
memberi imunisasi dan
menasehati pesakit yang hamil, pesakit diabetes, sakit
jantung atau sakit paru-paru atau
masalah-masalah lain yang mungkin menjadi lebih sukar
ketika melancong ke luar negera.
Vaksin yang terdapat di Malaysia adalah:
MASALAH KOLIK DI KALANGAN BAYI
Tidak ada yang lebih merisaukan ibu bapa selain daripada
melihat bayi menangis tidak
berhenti-henti. Semua bayi menangis. Itu adalah
satu-satunya cara mereka berkomunikasi
dengan kita, jadi mereka akan menangis untuk tujuan-tujuan
yang tertentu. Kadangkala
mereka menangis kerana lapar atau dahaga. Kadangkala pula
mereka menangis kerana
memerlukan perhatian.
Apabila tidak ada sebarang gejala utama yang wujud dan
pemeriksaan fisikal gagal
menunjukkan sebarang tanda penyakit, maka kita takrifkan
fenomena ini sebagai 'kolik
bayi'. Kolik secara kasar dimaksudkan sebagai terasa sakit
yang mencengkam di dalam
perut. Definisi ini dianggap longgar dan subjektif. Para
saintis telah mengkaji tangisan bayi
dan mendapati purata bayi menangis 2 hingga 3 jam sehari.
Keadaan ini telah
menjuruskan mereka membuat penakrifan kolik bayi
berasaskan masa menangis yang
melebihi 4 jam sehari.
Teori Kolik
Adalah perkara biasa bagi kita memikirkan bahawa bayi yang
mengalami kolik mesti
berada dalam kesakitan. Sakit itu mesti ada kaitannya
dengan kemasukan angin kerana
mereka banyak mengeluarkan angin. Idea ini datang dari
pemerhatian hampir di seluruh
dunia. Kehadiran angin ini mungkin dalam bentuk kembung
perut atau sedawa.yang
berlebihan. Hari ini kita percaya bahawa bayi yang kerap
menangis akan menelan banyak
udara. Apa yang masuk itu mestilah akan keluar. Jadi,
dengan sendirinya kolik itu
menjelaskan tentang angin tersebut dan bukan sebaliknya.
Salah satu daripada masalah gastrousus yang dikaitkan
dengan kolik ini ialah alahan
terhadap makanan. Di peringkat awalnya, bayi yang
mengalami alahan makanan ini dilihat
seolah-olah seperti mengalami kolik. Walau bagaimanapun,
dalam beberapa minggu
selepas itu, mereka biasanya mula menunjukkan beberapa
gejala alahan makanan yang
lain. Gejala-gejala ini termasuklah ekzema (sejenis
penyakit kulit yang gatal), cirit- birit,
najis berdarah dan tumbesaran terbantut.
Alahan terhadap laktosa merupakan satu keadaan di mana
gula utama di dalam susu tidak
dapat dihadamkan. Walau bagaimanapun, bayi yang menghadapi
masalah ini selalunya
akan menunjukkan gejala-gejala lain di samping menangis,
terutamanya seperti jeluak dan
tumbesaran yang lambat. Kadangkala kanak-kanak tersebut
mendapat sembelit - ini
selalunya disebabkan oleh najis mereka yang agak keras
sedikit dari biasa. Walau
bagaimanapun, kedua-dua gejala alahan terhadap laktosa dan
sembelit ini senang dikenali
dan dapat dirawat dengan mudah dengan menukar susu yang
diambil dan menggunakan
obat pelembut najis.
Rawatan
Anda juga boleh memandikan bayi dengan air yang suam
selepas rawatan tersebut untuk
menyegarkannya. Kebanyakan doktor menasehati ibu bapa
mengamalkan kaedah
mengurut bayi mereka yang menghadapi masalah kembung atau
kolik sebagai cara untuk
menangani masalah ini tanpa perlu menggunakan obat.
Obat-obatan yang boleh dibeli
Antara obat-obat yang boleh dibeli di kedai-kedai farmasi
ialah:
· Titiasan Simethicone - ia memecahkan
gelembung gas di dalam usus, supaya menjadi
lebih kecil dan mengurangkan kesakitan.
· Gripe water - ia membantu bayi
sendawa.
RUAM LAMPIN
Kulit bayi adalah sangat sensitif berbanding dengan kulit
orang dewasa. Ia mudah
mengalami kerengsaan. Sesetengah bayi jika dibiarkan dalam
keadaan basah terlalu lama
kulit mereka akan menjadi merah dan tidak selesa. Keadaan
inilah yang dikenali sebagai
ruam lampin.
Apakah itu Ruam Lampin?
Ruam lampin merupakan sejenis ruam yang berwarna merah dan
merengsakan.
Lazimnya, ia terjadi di bahagian dan di sekitar tempat
yang ditutupi lampin. Ia melibatkan
bahagian kemaluan, punggung, kelangkang dan peha.
Apakah yang menyebabkan Ruam Lampin?
· Ruam lampin boleh berlaku apabila
kulit bayi yang sensitif menyentuh:
· Air kencing terutama apabila lampin
dipakai terlalu lama. Gangguan bahan kimia dari
ammonia yang dihasilkan oleh air kencing akan memusnahkan
lapisan perlindungan
yang terdapat di kulit. Ini akan menyebabkan kulit menjadi
merah dan keradangan.
· Najis bayi terutama najis cair yang
mungkin disebabkan oleh makanan bayi, obat- obat
tertentu atau apabila tumbuh gigi.
· Bahan kimia seperti jenis sabun
tertentu atau serbuk sabun yang digunakan untuk
mencuci lampin (dapatkan nasehat pegawai farmasi atau
doktor).
Gejala-gejala Ruam Lampin
· Kulit kelihatan merah, sedikit kasar
dan berkerak di bahagian punggung, kemaluan,
kelangkang dan peha.
· Jika ia dijangkiti kuman, kawasan
ruang lampin akan kelihatan berwarna merah garang,
diseliputi ruam yang berkilat dan bertompok-tompok dan
dipenuhi dengan bintil-bintil
kecil di luar bahagian utama yang dijangkiti.
Penjagaan sendiri
· Dedahkan kawasan ruam kepada udara
dengan menanggalkan lampin dari bayi
sekerap yang mungkin terutamanya jika ruam bertambah
teruk.
· Apabila anda dapati lampin telah
basah atau kotor tukarkannya dengan segera .
· Basuh punggung bayi setiap kali anda
menukar lampin untuk membersihkan sisa air
kencing atau lembapan dengan air suam atau krim sorbolone
yang telah dibancuh
dengan air (dapatkan nasehat dari pegawai farmasi).
· Sapu krim pelindung setiap kali anda
menukar lampin (krim akuas, minyak mineral atau
losyen lemak 'wool', zink dan krim minyak kastor).
· Jangan mencuci kawasan ruam dengan
sabun terlalu kerap; 1-2 kali seminggu sudah
mencukupi.
· Jangan menggunakan talkum/bedak bayi
atau seluar plastik..
· Gunakan pelapik lampin yang lembut
untuk melindungi kulit bayi yang sensitif.
· Cuba elakkan dari memberi makanan
atau mengguna bahan kimia baru yang mungkin
merupakan penyebab ruam lampin.
· Jika anda menggunakan lampin kain,
pastikan ia dibilas dengan teliti setiap kali dicuci.
Jangan...
· Membiarkan bayi dalam keadaan basah
atau memakai lampin yang kotor.
· Kerap menggunakan seluar plastik
terutamanya di waktu malam.
· Menggunakan krim kortison sebelum
mencuba kaedah penjagaan sendiri seperti di
atas. Anda mungkin hanya merawat gejala ruam lampin sahaja
dan bukan
penyebabnya.
0 komentar:
Posting Komentar